expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Budidaya Ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA)



         Permintaan ikan kerapu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, baik untuk pasar domestik maupun eksport. Guna memenuhi permintaan tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan hasil penangkapan dari alam namun harus diupayakan melalui kegiatan budidaya. Budidaya ikan kerapu saat ini sudah banyak dikembangkan, akan tetapi budidaya khususnya di Keramba Jaring Apung (KJA) belum banyak dikembangkan padahal potensi lahannya sangat luas & sangat menjanjikan untuk dikembangkan.


Pembesaran ikan kerapu dalam KJA bertujuan untuk mencapai produksi maksimal secara berkesinambungan, baik dalam jumlah, mutu maupun ukuran. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

pemilihan lokasi, Konstruksi KJA, benih ikan (ukuran, padat penebaran dan teknik penebaran), pakan dan pemberian pakan serta pengendalian hama penyakit.
Dari sekian banyak family Serranidae, beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai ekonomis penting untuk dibudidayakan dalam keramba jaring apung, karena permintaan yang tinggi sebagai komoditas eksport, yaitu: Kerapu Tikus, Kerapu Macan, Kerapu Lumpur, Kerapu Sunu & Siomay/Napoleon.









Pemilihan Lokasi Budidaya

Pemilihan lokasi budidaya harus mempertimbangkan beberapa persyaratan yaitu:  

A. Persyaratan umum yang meliputi:

  • Terlindung dari angin & gelombang yang kuat
  • kedalaman Perairan
  • Dasar Perairan
  • Bebas dari bahan cemaran
  • Tidak mengganggu alur pelayaran
  • Dekat dengan sumber benih & pakan
  • Lokasi harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
  • tersedia sarana & prasarana transportasi
  • Keamanan terjamin
B. Persyaratan tekhnis (fisik perairan) yang meliputi:

  • Kecepatan arus & elevasi pasang surut
  • Suhu Air
  • Kecerahan
  • Kekeruhan, dll
C. Persyaratan teknis (kimia perairan) yang meliputi:
  • pH perairan
  • Salinitas
  • Oksigen terlarut
  • Senyawa nitrogen
  • Posfat
  • Logam berat, dll
D. Persyaratan teknis (kondisi hidrografi).
     Selain harus jernih, bebas dari bahan cemaran dan arus balik (up Welling), perairan harus memenuhi sifat fisik & kimia tertentu.

Budidaya di KJA
Kegiatan budidaya di KJA terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:
  1. Pengadaan benih
  2. Pendederan
  3. Penggelondongan
  4. Pembesaran dan
  5. Manajemen pemberian pakan.

Sarana Budidaya
Sarana Utama
a. Rakit (dari bahan kayu, bamboo atau besi yang dilapisi anti karat, dengan kriteria:
  • kuat, ringan, tidak mudah lapuk/keropos/karatan
  • mempunyai ketahanan terhadap organisme pengganggu
  • mudah dikerjakan & diperbaiki
  • tidak merupakan hambatan, lentur & tidak melukai ikan
  • murah & mudah didapatkan
b. Pelampung (dari bahan drum bekas atau drum plastic, fiber glass atau Styrofoam)
c. Pengikat (dari bahan kawat atau tali plastik)
d. Jangkar (dari bahan besi, semen blok & kayu)
e. Pemberat (dari bahan timah, batu, beton dll)

Sarana Penunjang
  • Perahu atau boat
  • Freezer
  • Mesin Penyemprot Jaring
  • Mini Genset & Aerator
  • Peralatan lapangan, seperti: alat sampling, timbangan, scop net, pisau, ember, basket dll

Pemilihan Benih
Kriteria benih kerapu yang baik adalah: ukuran seragam, bebas penyakit, tenang serta tidak membuat gerakan yang tidak beraturan atau gelisah tetapi akan bergerak aktif bila ditangkap, mempunyai respon yang baik (dapat menyergap makanan dengan cepat), warna sisik cerah, sorot mata terang, sisik & sirip lengkap serta tidak cacat tubuh.

Manajemen Pakan
Pakan diberikan dengan cra ditebar keseluruh jarring. untuk fase pendederan, pakan diberikan secara ad libitum & pada fase penggelondongan, pakan diberikan 8-10% dari total biomass/hari & untuk pembesaran pakan diberikan 5-8%. Pemberian pakan dilakukan pada pagi & sore hari berupa ikan rucah (tanjan, tembang & lamuru) & pakan buatan.
Untuk menjaga kesehatan ikan, pakan dapat dicampurkan dengan multi vitamin atau vitamin C sebanyak 2 gr/kg yang diberikan dua kali dalam seminggu.

Hama & Penyakit
Jenis hama yang potensial mengganggu usaha budidaya kerapu dalam KJA adalah: ikan buntal, burung & penyu. Penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemebersihan jaring pemeliharaan secara berkala, penggantian jaring & pemberian tutup pada jaring pemeliharaan. Adapun jenis penyakit yang sering menyerang adalah:
  1. Penyakit akibat Serangan Virus
  2. Penyakit Akibat Protozoa
  3. Penyakit Akibat Jamur (fungi)
  4. Penyakit Akibat Serangan Bakteri
Panen
Ikan kerapu dipelihara di KJA dapat dipanen biasanya pada ukuran 500-1.00 gr/ekor karena nilai jualnya sudah cukup tinggi. Panen dilakukan pada pagi & sore hari dengan cara panen total & panen selektif.
Untuk panen dalam kondisi hidup, sebelum dipanen dipuasakan selama ± 24 jam lalu degrading sesuai permintaan pasar lalu dimasukkan dalam box yang dilengkapi dengan aerasi & siap ditransportasikan.

 (Berbagai Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar